Mengenal Kabel Coaxial Lengkap Dengan Gambar
Pengertian Kabel Coaxial (kabel sepaksi), Spesifikasi, Jenis jenis, kelebihan dan kekurangan-nya
Menurut wikipedia, Pengertian Kabel Coaxial atau Kabel sepaksi/sesumbu(bahasa Inggris: coaxial cable) adalah sarana penyalur atau pengalir hantar (transmitter) yang bertugas menyalurkan setiap informasiyang telah diubah menjadi sinyal–sinyal listrik.
Kabel ini memiliki kemampuan yang besar dalam menyalurkan bidang frekuensiyang lebar, sehingga sanggup mengalirhantar (transmit) kelompok kanalfrekuensipercakapan atau program televisi.
Kabel sepaksi biasanya digunakan untuk saluran antar-setempat (interlocal) yang berjarak cukup dekat yakni, dengan jarak selebihnya 2.000 km.
Pengertian Kabel Coaxial
Coaxial Cable atau Kabel Koaksial adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Pusatnya berupa inti kawat padat yang dilingkupi oleh sekat yang kemudian dililiti lagi oleh kawat berselaput konduktor.
Jenis kabel ini biasa digunakan untuk jaringan dengan bandwith yang tinggi. Kabel coaxial mempunyai pengalir tembaga di tengah (centre core).
Lapisan plastik (dielectric insulator) yang mengelilingi tembaga berfungsi sebagai penebat di antara tembaga dan “metal shielded“. Lapisan metal berfungsi untuk menghalang sembarang gangguan luar dari lampu kalimantang, motors, and perlatan elektonik lain.
Lapisan paling luar adalah lapisan plastik yang disebut Jacket plastic. Lapisan ini berfungsi seperti jaket yaitu sebagai pelindung bagian terluar.
Kabel koaksial biasa disebut juga BNC (Bayonet Naur Connector) atau coax kabel ini sering digunakan untuk kabel antena tv dan sering juga digunakan pada jaringan LANKabel ini biasanya banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi mulai 300 kHz keatas.
Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem transmisi dengan menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang cukup besar.
Sejarah Kabel Coaxial
Kabel koaksial berkembang pada tahun 1920sebagai kelanjutan dari penemuan bentuk saluran dengan jumlah dua kawat yang sudah digunakan pada periode jauh sebelumnya.
Kemudian pada tahun 1941, jaringan kabel koaksial buatan laboratorium Belljenis L1digunakan untuk menghubungkan antar wilayah perkotaan di daerah Amerikabagian Timur. Lalu ketika televisimenjadi suatu teknologi yang populer, kabel koaksial ternyata terbukti dapat juga digunakan sebagai penyalur isi informasi siaran.
Tahun – tahun berikutnya laboratorium Bell terus melakukan pengembangan peralatan multipeksdan repeater( penunjang ) untuk transmisiyang lebih efisien.
Tahun 1953, sistem L1kemudian dioperasikan dengan kemampuan yang lebih besar daripada L1, yakni dalam angka 1860 kanal. Pada akhir tahun 1960-an, kabel koaksial mampu berpartisipasi dalam sistem mikrowavedimana keberadaan kabel koaksial dapat menekan adanya biaya konstruksi dan pemeliharaan.
Sistem Transmisi Kabel Coaxial
Yang dimaksud dengan multiplex pada gambar 2.2 diatas adalah alat yang dibgunakan untuk menyusun beberapa kanal telpon menjadi suatu band frekuensi tertentu (base band) atau sebaliknya. Sedangkan LTE (Line Terminal Equipment) Coaxial adalah interface antara multiplex dengan kabel coaxial.
Fungsi atau Penggunaan Kabel Coaxial
Kabel koaksial biasa digunakan dalam jaringan LAN terutama Topologi Bus yang banyak menggunakan kabel koaksial. Kesulitan utama dari penggunaan kabel koaksial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak benar-benar diukur secara benar akan merusak NIC (Network Interface Card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya.
Untuk mentransmisikan frekuensi tinggi mulai dari 300 kHz keatas, dan penggunaan kabel ini mempunyai kanal frekuensi yang sangat besar.
Dalam penggunaan sehari-hari, kabel coaxial banyak dijumpai pada antena televisi, antena pemancar radio, dan juga kabel jaringan LAN. Penggunaan kabel koaksial dalam jaringan internet melengkapi instalasi kabel UTP yang juga berperan penting dalam jaringan LAN.
Kabel ini sering digunakan sebagai kabel antena TV. Kabel ini merupakan kabel yang paling banyak digunakan pada LAN, karena memiliki perlindungan terhadap derau yang lebih tinggi, murah dan mampu mengirimkan data dengan kecepatan standar.
Untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi mulai 300 kHz keatas. Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka system transmisi dengan menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang cukup besar.
Kegunaan kabel coaxial adalah untuk melakukan transmisi data kecepatan tinggi dan juga digunakan untuk membagi sinyal broadband atau sinyal frekuensi tinggi. Kabel coaxial biasa kita temui pada barang2 elektronik misalnya antena TV.
Konstruksi atau bagian luar dan dalam Kabel Coaxial
Konduktor utama (Copper Wire)
Konduktor kabel harus terbuat dari bahan tembaga padat berbentuk silindris tanpa cacat berkonduktivitas tinggi. Untuk diameter dari kabel tidak diperbolehkan melebihi 0,02 mm dan 1,53 mm. Sedangkan untuk tahanan dari konduktor yang letaknya di dalam ( inner conductor) adalah 1/58 per 1 meter.
Isolasi (Isolation)
Isolasi kabel terbuat dari bahan polietilena homogen dan melingkari pada konduktor utama. Untuk diameter nominalnya yakni 0,97 mm dan juga tidak diperbolehkan melebihi 0,05 mm.
Konduktor bagian luar (Copper Mesh)
Konduktor terbuat dari pita tembaga yang memiliki tebal 0,25 mm dengan maksimum toleransi 0,2 mm pada posisi memanjang dan sedikit tumpang tindih. Untuk tahanannya adalah sebesar 1/52 per meter. Pada bagian atas pita tembaga ini dibalut secara helikod dengan dua lapis pita baja yang memiliki tebal 0,15 mm yang digunakan sebagai pelindung elektromagnetik.
Penggantung
Penggantung di sini terdiri dari tujuh bual lilit kawat baja dengan ukuran 2 mm dan dengan daya kuat tarik sebesar 3,010 kgf.
Pembungkus luar (Outside Isolation)
Pembungkus luar kabel terbuat dari polietilena yang dicampur dengan karbon hitam sebanyak 2%. Untuk tebal rata – rata pembungkus tidak diperbolehkan melebihi dari 2 mm dan juga tidak boleh kurang dari 1,6 mm. Sementara untuk tebal dari bagian antara penggantung dengan kabel adalah 3,4 mm dan dengan tinggi 3 – 4,5 mm.
Sifat Sifat Elektris pada Kabel Coaxial
Pada dasarnya kabel koaksial memakai kawat tunggal yang menggelantung di tengah konduktor yang berbentuk silindris. Kawat tersebut berada pada tengah tabung atau pipa yang kemudian di antara kabel – kabel tersebut disisipi semacam bahan isolator piringan.
Kabel ini memiliki faktor redaman yang sangat kecil dengan pelindung yang sangat kebal akan kemungkinan interfensi dan gangguan radiasi elektomaknetik.
Walupun saluran – saluran koaksial yang memiliki sekat pada sekelilingnya mempunyai kerugian arus yang lebih kecil dibandingkan saluran dielektris yang pejal, akan tetapi pembuatannya ternyata lebih sulit karena adanya problem mekanisme penyimpan konduktor yang berbentuk bulat.
Saluran koaksial yang disertai dengan penyekat dalam jarak yang mendekati keadaan ideal memiliki udara sebagai dielektris atau sering disebut kabel berdielektris udara.
Di dalam kabel pelindung pipa – pipa koaksial ini yakni kawat – kawat bercelah dengan suatu inti yang berbentuk silindris terdapat pasangan kawat – kawat yang digunakan sebagai cadangan dalam perbaikan.
Kawat – kawat tersebut semuanya berbentuk bulat dan tepat di sekitarnya terdapat lapisan penyekat yang tebal dan juga pelindung yang terbuat dari timah hitam.
Kawat – kawat bercelah ini dapat dipakai secara khusus sebagai penghubung antar stasiun ( order wire ) repeater yang bertugas dan juga untuk memantau pula mengawasi stasiun yang tidak berawak ( unantended ).
Apabila diperlukan untuk perbaikan ( service ), maka kawat – kawat service pair dapat digunakan sebagai sirkuit atau fasilitas kabel multipleks.
Kabel Coaxial juga merupakan media yang mampu menghubungkan antara satu perangkat keras komputer dengan perangkat lainnya, karena kabel Coaxial memiliki kecepatan yang lumayan baik sebagai transmisi data.
Selain itu, kabel Coaxial juga memiliki fungsi lainnya, yakni membagi sinyal broadband atau sebuah sinyal dengan frekuensi tinggi.
Berikut adalah beberapa komponen dan bagian yang dimiliki oleh kabel Coaxial ini, antara lain:
- Pada bagian kabel Coaxial terdapat kabel tembaga yang berada di tengah, dimana kabel tersebut berfungsi sebagai media pengantar aliran listrik (Centre core).
- Lapisan plastik, lapisan ini berfungsi sebagai pemisah antara kabel tembaga dan lapisan metal yang membalutnya (Dielectric Insulator) .
- Lapisan metal, lapisan ini berfungsi sebagai pelindung untuk bagian inti dari kabel, dan juga berfungsi sebagai pelindung dari pengaruh gelombang elektromagnetik dari luar (Metallic Shield).
- Lapisan plastik terluar, pada bagian ini adalah bagian yang melindungi keseluruhan komponen kabel yang berada di dalam, dan juga bagian yang langsung berhubungan dengan tangan manusia (Plastic Jacket).
Kelebihan dan Kekurangan Kabel Coaxial
Kelebihan Kabel Coaxial
- Penguatannya dari repeater tidak sebesar kabel STP atau UTP. Kabel coaxial lebih murah dari kabel fiber optic dan teknologinya juga tidak asing lagi.
- Kabel coaxial sudah digunakan selama puluhan tahun untuk berbagai jenis komunikasi data. Ketika bekerja dengan kabel, adalah penting untuk mempertimbangkan ukurannya.
- Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon
- Dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah
- Karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan sistem lain
- Murah dan jarak jangkauannya cukup jauh.
- Sangat baik sebagai transmitter. Kemampuannya jauh lebih prima jika dibandingkan dengan kawat biasa. Kabel koaksial juga cenderung tahan terhadap arus yang semakin mengecil pada frekuensi yang justru meninggi. Hal ini yang menjadikan kabel coaxial semakin populer dalam hal penggunaan.
Kekurangan Kabel Coaxial
- Mempunyai redaman yang relatif besar, sehingga untuk hubungan jarak jauh harus dipasang repeater-repeater
- Jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapatberakibat putusnya hubungan.
- Susah pada saat instalasi
- Biaya perawatan serta pengadaan yang jauh lebih mahal dibandingkan jenis kabel lainnya.
- Optimalisasi fungsi kabel koaksial ikut dipengaruhi oleh kondisi temperatur
Jaringan Komputer memiliki jenis kabel yang berbeda-beda. Setiap kabel memiliki kecepatan transfer yang berbeda juga, dari kecepatan transfer yang berbeda itu mempengaruhi kualitas dan harga. Pada artikel kali ini saya akan memposting mengenai jenis Kabel jaringan Coaxial .
Jenis Jenis Kabel Coaxial atau kabel Sepaksi
Ada dua jenis tipe kabel koaksial yaitu :
Kabel koaksial thick (RG-8) / Thick Coaxial Cable (Kabel Coaxial Tebal ) disebut juga dengan10Base5 (thicknet)
Kabel koaksial thin (RG-58) / Thin Coaxial Cable (Kabel Coaxial Tipis) disebut juga dengan 10Base2 (thinnet)
- Kabel Coaxial RG-6 / Cable Coaxial RG-6
- Kabel Coaxial RG-59
- Kabel Coaxial RG-11
- Kabel Coaxial RG-316
- dll
Kabel koaksial thick (RG-8) / Thick Coaxial Cable (Kabel Coaxial Tebal ) disebut juga dengan10Base5 (thicknet)
Jenis Kabel Coaxial yang tebal ini dikenal sebagai Thicknet 10Base5 yang membawa sinyal Ethernet. Angka ‘5’ pada nama 10Base5 ini mengacu pada panjang segmen maksimal yang mampu diraih kabel Coaxial jenis ini yaitu 500 meter.
Jenis kabel Coaxial yang satu ini memiliki ukuran yang bervariasi dan diameter yang lumayan besar dengan rata-rata sekitar 10mm. Jenis kabel Coaxial yang tebal ini juga sangat popular untuk LAN, karena memiliki bandwith yang lebar sehingga memungkinkan komunikasi broadband (multiple channel).
Karakteristik dan Spesifikasi Kabel Coaxial Thicknet :
- Merupakan kabel original Ethernet.
- Mempunyai diameter lumayan besar.
- Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm.
- Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
- Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
- Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
- Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
- Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
- Setiap segment harus diberi ground.
- Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
- Jarank minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
- Instalasi atau pemasangan jaringan dengan kabel ini cenderung rumit.
- Kabel Coaxial Thicknet sudah tidak digunakan lagi untuk LAN modern.
- Kabel koaksial thin (RG-58) / Thin Coaxial Cable (Kabel Coaxial Tipis) disebut juga dengan 10Base2 (thinnet)
- Kabel Coaxial yang tipis ini dikenal sebagai Thinnet 10Base2 yang membawa sinyal Ethernet. Angka ‘2’ pada nama 10Base2 ini mengacu pada panjang untuk segmen maksimal yang mampu diraih kabel Coaxial jenis ini yaitu 200 meter. Umumnya kabel Coaxial yang tipis ini lebih sering ditemukan pada jaringan komputer yang ada di sekolah-sekolah.
Karakteristik dan Spesifikasi Kabel Coaxial Thinnet :
- Mempunyai diameter yang lebih kecil dari kabel Coaxial Thicknet.
- Hadir untuk menggantikan kabel Coaxial Thicknet.
- Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
- Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
- Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
- Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
- Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
- Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
- Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
- Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
- Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
- Tidak direkomendasikan lagi, namun masih digunakan pada jaringan LAN yang sangat kecil.
Penyambungan (Konektor) Kabel Coaxial
Kabel koaksial seringkali membutuhkan adanya proses penyambungan agar proses penyaluran menjadi lebih baik. Konduktor dalam kabel terbuat dari tembaga dengan diameter 5 mm serta dibungkus dengan osilasi polietilena dengan diameter 10 mm disusul pada konduktor luar yang berbentuk pita tembaga dengan tebal 2 mm.
Kemudian dalam kabel koaksial udara biasanya terdapat kawat yang terbuat dari baja dengan kabel konduktornya yang membentuk huruf S. Dalam penyambungan kabel koaksial, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
- Kontinuitas konduktor utama kabel dalam kondisi yang terpelihara oleh keberadaan selongsong ( cincin berulir )
- Semua dielektrik polietilena terbentuk dengan adanya sistem injeksi ( mencetak )
- Konduktor luar pada kabel digantikan oleh sebuah jalinan tembaga
- Pembungkus bagian luar polietilena digantikan oleh lapisan yang mudah mengerut akibat kondisi yang panas
- Kontinuitas dari kabel penggantung tetap terpelihara oleh keberadaan konektor – konekto khusus
- Sambungan daripada kabel harus sedemikian rupa sehingga kabel tetap bersifat homogen seperti pada kondisi yang semula
- Redaman sedapat mungkin tetap pada angka nol atau sekecil – kecilnya
- Hasil dari pekerjaan sambungan kabel tersebut haruslah rapi
Keunggugaln dan Kelemahan Kabel Coaxial
Keunggulan Kabel Coaxial
Kabel jenis ini mempunyai kemampuan dalam menyalurkan sinyal – sinyal listrik yang lebih besar dibandingkan saluran transmisi dari kawat biasa. Selain itu kabel koaksial memiliki ketahanan arus yang semakin kecil pada frekuensi yang lebih tinggi.
Perambatan energi elektromagnetiknya dibatasi dalam pipa dan juga sekat dari pengaruh interfensi atau gangguan percakapan silang luar karena bentuknya yang sedemikan rupa.
Pada perkembangannya, pemakaian pesawat telepon yang semakin meningkat menyebabkan adanya keterbatasan penampungan spektrum yang tersedia pada mikrowave. Hal ini berdampak pada peningkatan penggunaan kabel koaksial sebagai penunjang jalur mikrowave pada jarak yang pendek.
Kelemahan Kabel Coaxial
Walaupun kabel koaksial pada dasarnya memiliki tingkat keandalan yang tinggi dalam proses transmisi, dari sisi ekonomi, sistem penyaluran informasi menggunakan kabel ini memiliki kelemahan yakni dalam hal investasi dan biaya pemeliharaan yang mahal.
Lebar bidang frekuensi dalam kabel koaksial hanya terbatas oleh gain( pengerasan ) yang dikehendaki, yang diperlukan untuk mempertahankan mutu sinyal yang baik. Dalam suatu jarak tertentu, transmisi sinyal – sinyal elektromagnetik harus diangkat dengan serangkaian repeater yang terbuat dari tabung elektron pada jalur tersebut agar penyampaian komunikasi terjalin lebih baik.
Satu kelemahan yang juga melanda kabel koaksial yakni adanya pengaruh yang besar dari variasi temperatur. Hal ini dapat berpengaruh pada mutu dan kualitas dari sistem koaksial tersebut.
Masalah kemudian ini ditanggulangi dengan adanya penanaman kabel di dalam tanah dan juga mengandalkan bantuan repeater yang bertugas sebagai penyeimbang tambahan terhadap perubahan variasi temperatur yang terjadi dalam kabel.